Senin, 13 Mei 2013

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM ( PERILAKU PRODUSEN )


MATERI TEORI ORGANISASI UMUM 2




NAMA                        : RAENGGA SUPI
NPM                          : 15111742
KELAS                       : 2 KA 36
MATA KULIAH             : TEORI ORGANISASI UMUM 2
DOSEN                      : ZAINUDDIN AL BUNJARI





A.   PERILAKU PRODUSEN
perilaku yang menguntungkan
·         Memiliki keahlian pengusaha, berperilaku profesional sehingga mampu menciptakan ha sil produksi yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat
·         Mampu meningkatkan produksi dengan menentukan komposisi faktor-faktor produksi yang dapat meminimumkan biaya. 
·         Berusaha dan mampu memperoleh keuntungan maksimal yang digunakan antara lain untuk meningkatkan dan masyarakat di sekitar perusahaan.
·         Menggunakan keuntungan perusahaan untuk memperluas usaha 
·         Patuh membayar pajak
·          Mampu mengolah limbah perusahaan, sehingga tidak menimbulkan pencemaran.
perilaku yang merugikan
·         Tidak memiliki keahlian pengusaha
·         Fungsi-fungsi pengusaha, seperti penerapan fungsi manajemen planning, organizing, actuating and controlling tidak efektif dan terjadi pemborosan.
·         Biaya produksi lebih besar dari hasil penjualan, sehingga perusahaan menderita kerugian
·         Pajak tidak dibayar
·         Perolehan kredit dari bank tidak digunakan untuk menyehatkan perusahaan, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi.
·         Limbah industri perusahaan mencemari sungai dan udara sekitarnya.

1.   PRODUSEN DAN FUNGSI PRODUKSI
Produsen adalah suatu kelompok/organisasi/perorangan yang memproduksi atau mengahasilkan suatu barang/jasa yang dapat digunakan oleh pihak konsumen. Pada produksi, memiliki fungsi yang berkaitan dengan input dan output yang dihasilkan. 

Fungsi produksi ini membatasi pencatatan profit maksimum karena keterbatasan teknologi dan pasar di mana ini akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output. Fungsi produksi ini dapat tulis secara matematis sebagai berikut:
X = f(a,b,c)
          X itu berarti output yang di hasilkan. Sedangkan a, b, c adalah input yang digunakan.




2.   PRODUKSI OPTIMAL
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau
efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini.
Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien
apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi
optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui
fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output.
Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis :
p = PY.Y -Px.X,
di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
3.   LEAST COST COMBINATION
least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

B.   ONGKOS DAN PENERIMAAN
Secara umum ongkos dapat diartikan biaya, jika kita sudah menyebut “ongkos produksi”, maka bisa diartikan sebagai “semua pengeluaran yang dilakukan oleh produsen untuk untuk memperoleh hasil produksi”. Kita bisa bedakan ongkos menjadi 3 bagian, yaitu :
1.    Total Fixed Cost
Biaya yang sifatnya tetap, dan tidak di pengaruhi oleh faktor faktor lain seperti sewa gedung, dll.
2.    Total Variable Cost
Biaya yang berubah – rubah sesuai dengan faktor – faktor yang dibutuhkan, seperti tenaga kerja, dll.
3.    Total Cost
Adalah penjumlahan rata – rata biaya tetap dengan rata – rata biaya yang berubah.
Ketiga di atas adalah macam – macam daripada ongkos, kemudian jika untuk “ongkos produksi” kita bisa membedakannya menjadi 2 bagian, yaitu :
1.    Ongkos Produksi Jangka Pendek
Ongkos dalam bagian ini meliputi semua biaya produksi yang di keluarkan dalam waktu dekat, misalnya sewa gedung, biaya untuk bahan baku, biaya untuk peralatan mesin, biaya tenaga kerja, dll. Jadi dapat di simpulkan bahwa di dalam bagian ini sudah termasuk ongkos tetap maupun ongkos bergerak.
2.    Ongkos Produksi Jangka Panjang
Dalam bagian ini, yang di maksud ongkos produksi jangka panjang adalah semua biaya yang nantinya akan di keluarkan untuk keperluan memajukan produksi. Jadi biaya yang ada di dalam sini semua bersifat variable atau bergerak.
Setelah Ongkos sudah kita bahas, setelah itu adalah penerimaan (Revenue), dimana secara umum penerimaan adalah pemasukan. Jika kita sudah bicara “penerimaan produksi”, maka bisa kita simpulan bahwa penerimaan produksi adalah semua hasil migrasi yang telah terjual dikurangi ongkos produksi baik ongkos bergerak maupun tetap.
Penerimaan dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :         
1.    Total Penerimaan  (Total Revenue)
Semua penerimaan dari hasil penjualan.
2.    Total Penerimaan Rata – Rata (Average Total Revenue)
Lebih spesifik lagi sampai pada masing – masing produk. Jadi pengertiannya adalah rata – rata dari penjualan produk yang dapat kita ketahui nilainya dari total penjualan dibagi dengan jenis – jenis produk yang sudah terjual.
3.    Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
Penambahan penerimaan yang bersifat total penerimaan atas penambahan satu unit output.

1.   MACAM – MACAM ONGKOS

a.     Harga subjektif, adalah harga taksiran pembeli dan penjual terhadap barang
yang akan dibeli atau dijual.
b.     Harga objektif, adalah harga yang disetujui atau disepakati kedua belah
pihak antara pembeli dan penjual.
c.     Harga pokok, adalah nilai uang dari barang-barang yang diberikan pada
produksi dan langsung berhubungan dengan hasil barang.
d.     Harga jual, adalah harga pokok ditambah laba yang diharapkannya.
e.     Harga pemerintah, adalah yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya
harga dasar padi, beras, gula, terigu, semen dan sebagainya.
f.      Harga bebas, adalah harga yang terdapat di pasaran antara penjual dengan
penjual yang diakibatkan adanya persaingan.
g.     Harga dumping, adalah harga yang ditentukan penjual, umpamanya harga
ekspor penjual di pasaran luar negeri untuk merebut pasaran international
dan menjual dengan harga yang lebih mahal di pasaran dalam negeri.
h.     Harga gasal (Odd price), adalah harga yang angkanya tidak bulat, misalnya
Rp9.999,00. cara ini maksudnya untuk memengaruhi pandangan konsumen
atau pembeli bahwa harga produk itu lebih murah.
i.       Harga daftar (List price), adalah harga yang diberitahukan terlebih dahulu.
Dari harga produk ini biasanya pembeli akan memperoleh potongan.
j.      Harga neto (Net price), adalah harga yang harus dibayar oleh pembeli.
Dengan perkataan lain harga neto adalah harga bersih.

2.   KURVA ONGKOS
Kurva ongkos dibedakan menjadi:

 1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin,gedung dan tanah.Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku,tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel.Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.   AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
2.   ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
3.   AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.



2. Ongkos Produksi Jangka Panjang 
Dalam ongkos produksi jangka panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel. Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC. Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3, dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya. 



3.   PENERIMAAN
Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.
Macam-macam dari penerimaan yaitu diantaranya :
1)      Total Penerimaan (Total Revenue)
Total Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total penerimaan yaitu penerimaan dari hasil penjualan.

2)      Penerimaan Rata-rata (Avarage Total Revenue)
Average Total Revenue yang disingkat AR atau yang lebih dikenal sebagai penerimaan rata-rata yaitu adalah rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.

3)      Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
Marginal Revenue yang disingkat MR atau juga bisa disebut dengan penerimaan marginal adalah suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unti output.

4.   KEUNTUNGAN MAKSIMUM

Keuntungan maksimum terdiri dari beberapa bagian berikut :
1)      Permintaan dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu :
a.    Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
b.  Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
2)      Permintaan Pasar dan Perusahaan
3)     Hasil Penjualan Marginal, Rata-rata dan Total, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
 diantaranya adalah :
a.    Hasil pendekatan total
b.    Hasil pendekatan marginal
c.    Hasil pendekatan rata-rata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar