MATERI
TEORI ORGANISASI UMUM 2
NAMA : RAENGGA SUPI
NPM :
15111742
KELAS : 2 KA 36
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2
DOSEN : ZAINUDDIN AL BUNJARI
A. PERILAKU
PRODUSEN
perilaku
yang menguntungkan
·
Memiliki
keahlian pengusaha, berperilaku profesional sehingga mampu menciptakan ha sil
produksi yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat
·
Mampu
meningkatkan produksi dengan menentukan komposisi faktor-faktor produksi yang
dapat meminimumkan biaya.
·
Berusaha
dan mampu memperoleh keuntungan maksimal yang digunakan antara lain untuk
meningkatkan dan masyarakat di sekitar perusahaan.
·
Menggunakan
keuntungan perusahaan untuk memperluas usaha
·
Patuh
membayar pajak
·
Mampu mengolah limbah perusahaan, sehingga
tidak menimbulkan pencemaran.
perilaku
yang merugikan
·
Tidak
memiliki keahlian pengusaha
·
Fungsi-fungsi
pengusaha, seperti penerapan fungsi manajemen planning, organizing,
actuating and controlling tidak efektif dan terjadi pemborosan.
·
Biaya
produksi lebih besar dari hasil penjualan, sehingga perusahaan menderita
kerugian
·
Pajak
tidak dibayar
·
Perolehan
kredit dari bank tidak digunakan untuk menyehatkan perusahaan, tetapi digunakan
untuk kepentingan pribadi.
·
Limbah
industri perusahaan mencemari sungai dan udara sekitarnya.
1.
PRODUSEN DAN FUNGSI PRODUKSI
Produsen adalah suatu
kelompok/organisasi/perorangan yang memproduksi atau mengahasilkan suatu
barang/jasa yang dapat digunakan oleh pihak konsumen. Pada produksi, memiliki
fungsi yang berkaitan dengan input dan output yang dihasilkan.
Fungsi produksi ini membatasi
pencatatan profit maksimum karena keterbatasan teknologi dan pasar di mana ini
akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual
output. Fungsi produksi ini dapat tulis secara matematis sebagai berikut:
X = f(a,b,c)
X itu berarti output yang di hasilkan.
Sedangkan a, b, c adalah input yang digunakan.
2.
PRODUKSI OPTIMAL
Konsep
efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau
efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini.
Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien
apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi
optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui
fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output.
Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis :
p = PY.Y -Px.X,
di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini.
Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien
apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi
optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui
fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output.
Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis :
p = PY.Y -Px.X,
di mana Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga factor produksi.
3.
LEAST COST COMBINATION
least cost combination adalah
menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah
produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
B. ONGKOS
DAN PENERIMAAN
Secara
umum ongkos dapat diartikan biaya, jika kita sudah menyebut “ongkos produksi”,
maka bisa diartikan sebagai “semua pengeluaran yang dilakukan oleh produsen
untuk untuk memperoleh hasil produksi”. Kita bisa bedakan ongkos menjadi 3
bagian, yaitu :
1. Total Fixed Cost
Biaya yang sifatnya tetap, dan tidak
di pengaruhi oleh faktor faktor lain seperti sewa gedung, dll.
2. Total Variable Cost
Biaya yang berubah – rubah sesuai
dengan faktor – faktor yang dibutuhkan, seperti tenaga kerja, dll.
3. Total Cost
Adalah penjumlahan rata – rata biaya
tetap dengan rata – rata biaya yang berubah.
Ketiga
di atas adalah macam – macam daripada ongkos, kemudian jika untuk “ongkos
produksi” kita bisa membedakannya menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Ongkos dalam bagian ini meliputi
semua biaya produksi yang di keluarkan dalam waktu dekat, misalnya sewa gedung,
biaya untuk bahan baku, biaya untuk peralatan mesin, biaya tenaga kerja, dll.
Jadi dapat di simpulkan bahwa di dalam bagian ini sudah termasuk ongkos tetap
maupun ongkos bergerak.
2. Ongkos Produksi Jangka Panjang
Dalam bagian ini, yang di maksud
ongkos produksi jangka panjang adalah semua biaya yang nantinya akan di
keluarkan untuk keperluan memajukan produksi. Jadi biaya yang ada di dalam sini
semua bersifat variable atau bergerak.
Setelah
Ongkos sudah kita bahas, setelah itu adalah penerimaan (Revenue), dimana secara
umum penerimaan adalah pemasukan. Jika kita sudah bicara “penerimaan produksi”,
maka bisa kita simpulan bahwa penerimaan produksi adalah semua hasil migrasi
yang telah terjual dikurangi ongkos produksi baik ongkos bergerak maupun tetap.
Penerimaan dapat dibedakan menjadi 3
bagian yaitu :
1. Total Penerimaan (Total
Revenue)
Semua penerimaan dari hasil
penjualan.
2. Total Penerimaan Rata – Rata (Average
Total Revenue)
Lebih spesifik lagi sampai pada
masing – masing produk. Jadi pengertiannya adalah rata – rata dari penjualan
produk yang dapat kita ketahui nilainya dari total penjualan dibagi dengan
jenis – jenis produk yang sudah terjual.
3. Penerimaan Marginal (Marginal
Revenue)
Penambahan penerimaan yang bersifat
total penerimaan atas penambahan satu unit output.
1. MACAM – MACAM ONGKOS
a.
Harga subjektif, adalah harga taksiran pembeli
dan penjual terhadap barang
yang akan dibeli atau dijual.
yang akan dibeli atau dijual.
b.
Harga objektif, adalah harga yang disetujui
atau disepakati kedua belah
pihak antara pembeli dan penjual.
pihak antara pembeli dan penjual.
c.
Harga pokok, adalah nilai uang dari
barang-barang yang diberikan pada
produksi dan langsung berhubungan dengan hasil barang.
produksi dan langsung berhubungan dengan hasil barang.
d.
Harga jual, adalah harga pokok ditambah laba
yang diharapkannya.
e.
Harga pemerintah, adalah yang ditetapkan oleh
pemerintah. Misalnya
harga dasar padi, beras, gula, terigu, semen dan sebagainya.
harga dasar padi, beras, gula, terigu, semen dan sebagainya.
f.
Harga bebas, adalah harga yang terdapat di
pasaran antara penjual dengan
penjual yang diakibatkan adanya persaingan.
penjual yang diakibatkan adanya persaingan.
g.
Harga dumping, adalah harga yang ditentukan
penjual, umpamanya harga
ekspor penjual di pasaran luar negeri untuk merebut pasaran international
dan menjual dengan harga yang lebih mahal di pasaran dalam negeri.
ekspor penjual di pasaran luar negeri untuk merebut pasaran international
dan menjual dengan harga yang lebih mahal di pasaran dalam negeri.
h.
Harga gasal (Odd price), adalah harga yang
angkanya tidak bulat, misalnya
Rp9.999,00. cara ini maksudnya untuk memengaruhi pandangan konsumen
atau pembeli bahwa harga produk itu lebih murah.
Rp9.999,00. cara ini maksudnya untuk memengaruhi pandangan konsumen
atau pembeli bahwa harga produk itu lebih murah.
i.
Harga daftar (List price), adalah harga yang
diberitahukan terlebih dahulu.
Dari harga produk ini biasanya pembeli akan memperoleh potongan.
Dari harga produk ini biasanya pembeli akan memperoleh potongan.
j.
Harga neto (Net price), adalah harga yang
harus dibayar oleh pembeli.
Dengan perkataan lain harga neto adalah harga bersih.
Dengan perkataan lain harga neto adalah harga bersih.
2.
KURVA
ONGKOS
Kurva
ongkos dibedakan menjadi:
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam ongkos produksi
jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi
seperti mesin,gedung dan tanah.Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah
kebijaksanaan bahan baku,tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos
variabel.Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan
ongkos variabel.
Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan :
1. AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
2. ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
3. AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
1. AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
2. ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
3. AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
2. Ongkos Produksi Jangka
Panjang
Dalam ongkos produksi jangka
panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak ada
ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel.
Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Dalam analisa ekonomi
kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC. Kapasitas 1 ditunjukkan oleh
ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3, dengan
demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta
ongkosnya.
3.
PENERIMAAN
Penerimaan adalah segala
penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.
Macam-macam dari
penerimaan yaitu diantaranya :
1)
Total
Penerimaan (Total Revenue)
Total
Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total penerimaan yaitu
penerimaan dari hasil penjualan.
2)
Penerimaan
Rata-rata (Avarage Total Revenue)
Average
Total Revenue yang disingkat AR atau yang lebih dikenal sebagai penerimaan
rata-rata yaitu adalah rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang
dijual atau yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan membagi hasil
total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3)
Penerimaan
Marginal (Marginal Revenue)
Marginal
Revenue yang disingkat MR atau juga bisa disebut dengan penerimaan
marginal adalah suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan
satu unti output.
4.
KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Keuntungan maksimum
terdiri dari beberapa bagian berikut :
1) Permintaan
dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha sesuatu
perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan ada dua hal yang harus diperhatikan
yaitu :
a.
Biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan
b.
Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
2) Permintaan
Pasar dan Perusahaan
3) Hasil
Penjualan Marginal, Rata-rata dan Total, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
diantaranya adalah :
a.
Hasil
pendekatan total
b.
Hasil
pendekatan marginal
c.
Hasil
pendekatan rata-rata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar