Peran Budaya Daerah Dalam
Memperkokoh KETAHANAN Budaya Bangsa
Disusun
oleh
Nama :
RAENGGA SUPI
NPM : 15 11 17 42
Kelas
: 1 KA 33
Mata
kuliah : Ilmu budaya dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
2012
Fakultas
Ilmu Komputer
Jurusan
Sistem Informasi
UNIVERSITAS
GUNADARMA
i
Peran Budaya Daerah Dalam Memperkokoh Ketahanan
Budaya Bangsa
Kelas : 1-KA33
Tanggal Penyerahan Makalah : 13 April 2012
Tanggal Upload Makalah : 14 April 2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila
terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100
untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama Lengkap
|
Tanda Tangan
|
15
11 17 42
|
RAENGGA
SUPI
|
|
Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji kami hanturkan kehadirat ALLAH SWT yang
senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya kepada saya, yang dengan nikmat
dan karunia itu saya senantiasa diberi kekuatan untuk menyelesaikan segala
tugas dan kewajiban saya. Yang salah satunya adalah saya bisa menyelesaikan
tugas membuat makalah dalam mata kuliah IBD ini selesai pada waktunya.Salam
shalawat dan sejahtera senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW. Semoga kita kelak diberi syafaatnya di hari kiamat nanti.
Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Khususnya saya ucapkan kepada guru saya Bpk. Muhammad Burhan Amin selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, yang telah memberi tugas makalah ini sehingga sangat memberi saya pelajaran akan hal-hal yang baru buat saya dalam penyusunan sebuah makalah. Juga saya ucapkan kepada Orang tua dan teman-teman saya yang senantiasa mendukung dan memotivasi saya, serta memberi masukan-masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Khususnya saya ucapkan kepada guru saya Bpk. Muhammad Burhan Amin selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, yang telah memberi tugas makalah ini sehingga sangat memberi saya pelajaran akan hal-hal yang baru buat saya dalam penyusunan sebuah makalah. Juga saya ucapkan kepada Orang tua dan teman-teman saya yang senantiasa mendukung dan memotivasi saya, serta memberi masukan-masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makalah ini.
iii
DAFTAR ISI
Hal.
Pernyataan...................................................................................................................................i
Kata pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
Latar belakang ............................................................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................................................1
Sasaran........................................................................................................................................1
Bab 2 Permasalahan
Kekuatan.....................................................................................................................................2
Kelemahan..................................................................................................................................2
Peluang ......................................................................................................................................3
Tantangan/hambatan..................................................................................................................4
Bab 3 Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan.................................................................................................................................5
Rekomendasi..............................................................................................................................5
Referensi.....................................................................................................................................7
Pernyataan...................................................................................................................................i
Kata pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
Latar belakang ............................................................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................................................1
Sasaran........................................................................................................................................1
Bab 2 Permasalahan
Kekuatan.....................................................................................................................................2
Kelemahan..................................................................................................................................2
Peluang ......................................................................................................................................3
Tantangan/hambatan..................................................................................................................4
Bab 3 Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan.................................................................................................................................5
Rekomendasi..............................................................................................................................5
Referensi.....................................................................................................................................7
1
BAB_1
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terpisahkan oleh lautan memiliki kondisi alam yang berbeda satu sama lain sehingga, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang memiliki keunikan dan kekhasan yang mampu mengundang daya tarik yang kuat bagi para masayarakat dari seluruh belahan dunia.
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terpisahkan oleh lautan memiliki kondisi alam yang berbeda satu sama lain sehingga, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang memiliki keunikan dan kekhasan yang mampu mengundang daya tarik yang kuat bagi para masayarakat dari seluruh belahan dunia.
Tujuan:
1. sebagai syarat saya dalam menyelesaikan tugas pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2. sebagai bahan pelajaran saya dan para pembaca sekalian mengetahui akan peran budaya daerah yang perlu kita tingkatkan sebagai ketahanan kebudayaan bangsa kita Indonesia
3. memberikan kepada saya akan mempelajari hal-hal baru dalam menyusun sebuah makalah,
4. memberi pelajaran bagi saya mau peduli dan kritis mempelajari kebudayaan di lingkungan masyarakat sekitar kita, sebagai bahan dalam saya berkomunikasi serta berinteraksi antar masyarakat di lingkungan saya.
1. sebagai syarat saya dalam menyelesaikan tugas pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2. sebagai bahan pelajaran saya dan para pembaca sekalian mengetahui akan peran budaya daerah yang perlu kita tingkatkan sebagai ketahanan kebudayaan bangsa kita Indonesia
3. memberikan kepada saya akan mempelajari hal-hal baru dalam menyusun sebuah makalah,
4. memberi pelajaran bagi saya mau peduli dan kritis mempelajari kebudayaan di lingkungan masyarakat sekitar kita, sebagai bahan dalam saya berkomunikasi serta berinteraksi antar masyarakat di lingkungan saya.
Sasaran
Penulisan ini ditujukan kepada para pemeran budaya yakni masyarakat khususnya para pemuda dan mahasiswa yang dengannyalah generasi kebudayaan bangsa kita ini ditentukan. Apakah kebudayaan bangsa kita dimasa mendatang nanti akan tetap lestari dan tetap eksotik dimata dunia. Sebagai citra akan bangsa indonesia yang hebat yang kaya akan alam dan kebudayaannya.
Penulisan ini ditujukan kepada para pemeran budaya yakni masyarakat khususnya para pemuda dan mahasiswa yang dengannyalah generasi kebudayaan bangsa kita ini ditentukan. Apakah kebudayaan bangsa kita dimasa mendatang nanti akan tetap lestari dan tetap eksotik dimata dunia. Sebagai citra akan bangsa indonesia yang hebat yang kaya akan alam dan kebudayaannya.
2
BAB
2
PERMASALAHAN
Analisis permasalahan peran budaya daerah memperkokoh ketahanan budaya nasionaldengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupuneksternaldilihatdariaspek :
1. Kekuatan(Strength)
a. Kekuatan seni dan budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan bangsa. Pengetahuan dan kepemilikan seni dan budaya mencerminkan sikap kita dalam mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan antarbangsa. Ini dapat kita lihat saat menyaksikan suatu pergelaran seni, pertemuan seni dan budaya tradisi dan modern masing-masing mampu memberikan kekuatan tersendiri
Analisis permasalahan peran budaya daerah memperkokoh ketahanan budaya nasionaldengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupuneksternaldilihatdariaspek :
1. Kekuatan(Strength)
a. Kekuatan seni dan budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan bangsa. Pengetahuan dan kepemilikan seni dan budaya mencerminkan sikap kita dalam mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan antarbangsa. Ini dapat kita lihat saat menyaksikan suatu pergelaran seni, pertemuan seni dan budaya tradisi dan modern masing-masing mampu memberikan kekuatan tersendiri
b. Potensi budaya lokal dapat menjadi kekuatan pengembangan desa wisata di beberapa daerah Indonesia. potensi tersebut perlu dipadukan dengan potensi lainnya guna menarik minat wisatawan mengunjungi desa wisata. sejumlah desa wisata di daerah memiliki potensi budaya dan adat istiadat lokal yang masih hidup dan dilestarikan masyarakat setempat. dengan jumlah desa wisata yang cukup banyak di derah, pemerintah daerah harus mampu mengangkat desa wisata menjadi aset wisata yang layak jual. Potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap kabupaten mendapat perioritas utama untuk dijadikan objek andalan untukmendapatkansumberdevisadaerahnya.
2. Kelemahan(Weakness)
a. Ketiadaan inventarisasi kebudayaan seluruh wilayah di Indonesia dan ketegasan pemerintah. Pemerintah telah menghimbau kepada seluruh kepala daerah untuk melakukan pengecekan dan mengiventarisasikan hasil, bentuk, dan karya seni budaya di daerahnya masing-masing dan melaporkannya kepada jajaran terkait. Meskipun demikian sampai saat ini (per KOMPAS, 31 Agustus 2009) baru tercatat tiga propinsi ( Bali, Daerah Istimewa Jogjakarta, dan Nusa Tenggara Barat ) yang memasukan daftar khasanah seni dan budayanya dari tiga puluh tiga propinsi yang ada di Indonesia. Kelalaian seperti ini tidak “dihadiahi’ sanksi. Akibatnya mudah ditebak bahwa pemerintah sampai saat ini belum memiliki draft atau daftar inventarisasi seluruh kekayaan budayanya mulai dari Sabang sampai Merauke. Tidak heran bila kasus ini merebak di permukaan Indonesia sebagai Negara yang merdeka tapi ia tidak dapat menggugat Malaysia secara hukum melalui Lembaga Internasional
3
b.
Lemahannya cinta pada produk sendiri. Di zaman globalisasi sekarang ini membuat
orang lupa pada budayanya sendiri. Westernisasi/kebarat-baratan terjadi di
mana-mana. Orang lebih suka pada warna rambut yang pirang, pintal, memakai
pakaian luar negeri dibandingkan dengan warna rambut hitam, atau pakaian dengan
merk dalam negeri seperti batik. Demikian pula yang terjadi dengan kecintaan
pada budaya kita. Paranawe, dance, judo dipelajari dan didalami sedangkan tari
bidu, caci, silat kampong tidak diminati sama sekali.
3. Peluang(Opportunity)
a. Perubahan lingkungan yang sangat cepat dipengaruhi oleh kebijakan utama pemerintah daerah dan satu rangkaian komitmen penting dari para pembuat undang-undang/peraturan. Keseluruhan efek prakarsa ini untuk membangun suatu kerangka lebih kokoh dalam mendukung pengembangan seni dan budaya Daerah dan demikian seharusnya mengimbas kedalam masyarakat seni dan budaya. Khususnya perencanaan strategis yang dikerjakan oleh para pembuat Undang-Undang dan peraturan daerah telah menetapkan dimensi dan arah yang luas untuk perubahan paradigma bahwa pemerintah saat ini telah bergerakuntukmemberikandukungan.
beberapa kalangan yang berkecimpung dalam wilayah seni dan budaya telah mengajukan kepada pemerintah agar memberikan dukungan pada konsep-konsep pembangunan system industri budaya nasional. Sebagai bagian dari proses ini, kalangan ini juga memperkenalkan peranan produksi budaya sebagai unsur kompleks dalam komunikasi antar masyarakat, suatu posisi yang secara formal diterima oleh pemerintah. Sehingga pemerintah meski memberikan kesanggupan juga menyatakan kondisi yang sangat kompleks ini sulit memberikan jaminan untukimplementasikebijakandalamsenidabudaya.
b. Interaksi kebudayaan yang terjadi di Daerah baik yang dibawa oleh orang Barat dengan kebudayaannya dan kebudayaan pribumi lebih menunjukkan sifat pleksibel dan adaptatif, senantiasa mampu menerima dan mengolah unsure-unsur Barat(asing) didalam rangka memperkaya kebudayaannya sendiri tanpa harus melenyapkan kepribadian sendiri. Salah satu contoh ragam hias tradisional di Bali diperkaya oleh Patra Cina, Patra Mesir, Patra Welanda). Bahkan yang paling penting dalam interaksi budaya tersebut dapat membentuk ketahanan budaya yang membangkitkan local genius dari kebudayaan Bali.
3. Peluang(Opportunity)
a. Perubahan lingkungan yang sangat cepat dipengaruhi oleh kebijakan utama pemerintah daerah dan satu rangkaian komitmen penting dari para pembuat undang-undang/peraturan. Keseluruhan efek prakarsa ini untuk membangun suatu kerangka lebih kokoh dalam mendukung pengembangan seni dan budaya Daerah dan demikian seharusnya mengimbas kedalam masyarakat seni dan budaya. Khususnya perencanaan strategis yang dikerjakan oleh para pembuat Undang-Undang dan peraturan daerah telah menetapkan dimensi dan arah yang luas untuk perubahan paradigma bahwa pemerintah saat ini telah bergerakuntukmemberikandukungan.
beberapa kalangan yang berkecimpung dalam wilayah seni dan budaya telah mengajukan kepada pemerintah agar memberikan dukungan pada konsep-konsep pembangunan system industri budaya nasional. Sebagai bagian dari proses ini, kalangan ini juga memperkenalkan peranan produksi budaya sebagai unsur kompleks dalam komunikasi antar masyarakat, suatu posisi yang secara formal diterima oleh pemerintah. Sehingga pemerintah meski memberikan kesanggupan juga menyatakan kondisi yang sangat kompleks ini sulit memberikan jaminan untukimplementasikebijakandalamsenidabudaya.
b. Interaksi kebudayaan yang terjadi di Daerah baik yang dibawa oleh orang Barat dengan kebudayaannya dan kebudayaan pribumi lebih menunjukkan sifat pleksibel dan adaptatif, senantiasa mampu menerima dan mengolah unsure-unsur Barat(asing) didalam rangka memperkaya kebudayaannya sendiri tanpa harus melenyapkan kepribadian sendiri. Salah satu contoh ragam hias tradisional di Bali diperkaya oleh Patra Cina, Patra Mesir, Patra Welanda). Bahkan yang paling penting dalam interaksi budaya tersebut dapat membentuk ketahanan budaya yang membangkitkan local genius dari kebudayaan Bali.
4
4. Tantangan/Hambatan(Threats)
A. Terobosan pemerintah daerah dalam pembelanjaan program-program jangka panjangnya mengindikasikan bahwa kompetisi telah meningkat untuk dana terbatas. Dan kelompok yang trampil dalam menyambut peluang prioritas sekarang akan lebih sukses dibanding kelompok baru yang belum bisa bekerja pada sistem ini.
Simpang
siurnya kebijakan yang dibuat juga mempengaruhi komitmen yang akan dan telah
dibuat..Selagi pemerintah menekankan kesanggupannya untuk mendukung
perkembangan seni budaya, investasi yang ada sering tidak sesuai kebutuhan yang
diperlukan. Ini pertanyaan menyangkut keselarasan antara statemen pemerintah
dan bantuan pemerintah.
Keselarasan
ini akan menghasilkan konsekwensi penting bagi kemampuan dan kapasitas
organisasikeciluntukmencapatujuanartistikmereka.
B. Bangsa Indonesia mestinya dapat menjadikan rasa patriotisme/nasionalisme sebagai semangat terhadap pembangunan bangsa dalam semua aspek kehidupan, mulai dari semangat pendidikan, semangat pengembangan ekonomi nasional, semangat pengembangan teknologi dan sebagainya sehingga semangat nasionalisme ini menjadi dasar semua nafas dan gerak masyarakat Indonesia tidak ada yang menyimpang dari semangat nasionalisme Indonesia. Serta tidak dipengaruhi oleh westernisasi dan lainnya.
B. Bangsa Indonesia mestinya dapat menjadikan rasa patriotisme/nasionalisme sebagai semangat terhadap pembangunan bangsa dalam semua aspek kehidupan, mulai dari semangat pendidikan, semangat pengembangan ekonomi nasional, semangat pengembangan teknologi dan sebagainya sehingga semangat nasionalisme ini menjadi dasar semua nafas dan gerak masyarakat Indonesia tidak ada yang menyimpang dari semangat nasionalisme Indonesia. Serta tidak dipengaruhi oleh westernisasi dan lainnya.
5
BAB
3
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
- Pemerintah masih kurang
dalam mensosialisasikan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia.
- Kebanggan sebagai bangsa tak lepas dari
kekuatan pemikiran. Jika tidak pernah ada rangsangan dan gairah menyala-nyala
atas tradisi berpikir kebudayaan, kita tidak akan pernah menemukan letak
kebanggaan itu dan tanpa sadar melarutkan diri ke tengah pusaran negativitas
globalisasi, menjadi bangsa inlander kembali. Maka untuk berakar secara kuat
pada budaya sendiri, pemerintah perlu membuat inventarisasi seluruh seni dan
budaya secara serius yang kemudian diteruskan pada lembaga atau instansi
terkait, merampingkan dan memudahkan proses birokrasi untuk memperoleh hak
patent atas karya seni yang dihasilkan dengan kemampuan sendiri sehingga kita
tidak perlu ragu melainkan secara tegas, dan berani menuntut kembali milik kita
yang diklaim secara sepihak oleh pihak asing.
2.
Rekomendasi
a. Selain peningkatan kapasitas dan
kemampuan mengelola kebudayaan, pendidikan seni juga harus situmbuh kembangkan
di sektor-sektor formal melalui pendidikan budaya, baik pelajaran tentang
budaya itu sendiri serta penanaman nilai-nilai seni itu melalui jalur
pendidikan formal. Penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan akan
lebih efektif ditanamkan lewat jalur pendidikan. Oleh sebab itu, ke depan
sektor pendidikan akan menjadi primadona untuk melakukan berbagai peningkatan
(kompetensi, pengetahuan, apresiasi, dll) masyarakat terhadap kekayaan budaya
Indonesia. Beberapa hal yang akan dilakukan sinergi dengan instansi terkait,
yaitu dengan bidang pendidikan adalah dalam pelaksanaan;
o Optimalisasi Pendidikan Kebudayaan di sekolah-sekolah formal, maupun informal;
o Menggali Pola Alternatif Pendidikan Seni Berbasis Tradisi Indonesia;
o Peningkatan Apresiasi Terhadap Sejarah Seni di Tanah Air
o Optimalisasi Pendidikan Kebudayaan di sekolah-sekolah formal, maupun informal;
o Menggali Pola Alternatif Pendidikan Seni Berbasis Tradisi Indonesia;
o Peningkatan Apresiasi Terhadap Sejarah Seni di Tanah Air
6
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan kebudayaan masyarakat selain masyarakatnyaitu sendiri adalah
o perlunya dukungan media massa (cetak dan elektronik)
o Peningkatan peran media massa
o Peningkatan komodifikasi dan substansi seni dalam berbagai bidang
·
7
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar