Kalo aku pake sandal dan kaos bisa ngasilin duit kenapa harus pake
kemeja? apalagi dasi dan jas yang sesungguhnya sangat tidak relevan
digunakan di negara tropis ini. Cuma gara2 orang indonesia aja yang
latah ikut2an aja para pekerja di negara eropa yang beriklim lebih
dingin. Sehingga mereka butuh pakaian yang hangat tapi tetep rapi n
fleksibel sebagai gantinya jaket, juga kerah baju dan dasi sebagai
gantinya syal.
buat apa pakai jas kalo ujung2nya bikin gerah di kantor dan akhirnya
pakai ac? malah boros energi n bikin pemanasan global kan? :P
Memang benar istilah "Ajining raga saka busana" (Raga dihargai
dan dihormati karena busananya). tp bukan berarti ingin dipandang lebih
dari apa yang ada dan dibutuhkan dalam diri kita yang sebenernya.
Sehingga terlalu memikirkan kemasan dari pada isinya. Sehingga selalu
minder jika mau tampil apa adanya. Jujur aku paling enggan jika bekerja
dengan penampilan berlebihan hanya krn ingin dipandang orang sekitar
"wuih kerja kantoran, orang mapan, dan sbgnya". apalagi sok Borjuis.
Padahal kerjaanku yg sebagai seorang desainer di perusahaan EO (Event
Organizer) g butuh pakaian seperti itu. (Kecuali pas lagi meeting sama
klien sih, itupun g lebih karena fungsi pencitraan dikit ke klien,
hehe). yg penting g nyalahin norma agama, bersih, suci, nyaman dan aman
dipakai kerja dan gak bau.
kalo kita masih terlalu pusing dengan busana kita agar terlihat lebih
dari apa yang kita perlukan, apalagi lebih dari apa yang kita punya, apa
itu bukannya bibit2 hedonis dalam diri kita?
sampe bela2in kredit motor, mobil, sampe smartphonenya kreditan,
padahal perlunya cuma buat chating n smsan. Kalo kita berpenampilan
(entah itu busana, kendaraan, dsb) niatnya udah congkak, ya jangan
herankan kemaren banyak buruh yang demo nuntut kenaikan UMR tp motornya
pada pake ninja, satria, vixion, tiger dsb. Karena pengen tampil lebih
dari apa yang dia mampu dan punya.
cb deh kita tengok tokoh2 besar yang berpenampilan sederhana,
steve jobs pun selalu tampil sederhana, terlihat jarang sekali
menggunakan kemeja, tapi peforma kerjanya? bisa luar biasa. karena yang
bekerja otaknya, bukan sekedar memusingkan kakinya yang musti dibalut
sepatu mengkilat bak eksmud kata anak2 di iklan seluler.
beda mungkin kalo tentara, gak pake sepatu ya bahaya, kalo perang nginjek duri gmn? hehe
Beda cerita jg kalo menjadi staf di perusahaan yang stafnya berjumlah
ribuan (pabrik rokok misal), sehingga membutuhkan seragam agar mudah
manajemen mengenali setiap personalnya. itu fungsi identitas. walaupun
berseragampun tentunya seragamnya juga musti sesuai kebutuhan. pernah
pengalaman masuk dapur redaksinya deteksi jawa pos. sungguh diluar
dugaan, seragamnya t-shirt nan trendy, cocok sih, apalagi kerjanya di
surabaya yang panasnya hmmm... nikmat tiada tara. hahaha
Begitu juga presiden Uruguay pada link berita di atas. mestinya kita
belajar dari orang2 yg seperti itu juga. bungkus dan isinya kalo orang
jawa bilang "sumbud" (sesuai dan memuaskan). Malu lah semestinya kalau
penampilan diri gak sesuai dengan hasil kerjaan. seperti halnya jd wakil
rakyat atau bagian dari pemerintahan dengan tampilan mentereng, tp ada
aspirasi rakyat masalah siswa siswi yang butuh jembatan buat nyeberang
ke sekolah aja gak ketahuan? begitu mirisnya jembatan gantung yang
nyaris putus pun terpaksa diterjang demi mencapai sekolah tujuan.
Pernah baca berita g tentang insinyur pertanian yang ketika kunjungan ke
Indonesia kaget lihat insinyur pertanian yg dari indonesia malah pakai
pakaian resmi? sedangkan Insinyur yg dr jepang udah ready pake kostum
buat nyemplung ke sawah.
Di luar sana masih banyak lagi tokoh lainnya yang selalu tampil
sederhana namun dengan performa yang luar biasa. apapun pakaian kita,
yang penting sesuai dengan performa profesi anda dalam bermasyarakat.
Ajining Raga Saka Busana (Dihormati & dihargainya Raga karena Busananya)
& Ajining Jiwa Saka Tata Krama, (Dihormati dan dihargainya Jiwa karena Tata Krama / Perilakunya.
Berpenampilan layak sesuai fungsi dan kebutuhan, sehingga sesuai pula
dengan apa yang dilakukan dan dihasilkan, dengan demikian seseorang
dihormati bukan karena sekedar tampilan yang mentereng. tp secara
keseluruhan.
plus Ajining Makarya Saka Halal lan Sembada, (dihormati karena sungguh2
dan bertanggung jawab pada pekerjaan yang baik dan halal.)
gak salah kok kita pake jas, kemeja, sepatu kulit, dan busana elegant
yang lainnya. yang penting gak berlebihan dan pada tempatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar