
Memang benar istilah "Ajining raga saka busana" (Raga dihargai dan dihormati karena busananya). tp bukan berarti ingin dipandang lebih dari apa yang ada dan dibutuhkan dalam diri kita yang sebenernya. Sehingga terlalu memikirkan kemasan dari pada isinya. Sehingga selalu minder jika mau tampil apa adanya. Jujur aku paling enggan jika bekerja dengan penampilan berlebihan hanya krn ingin dipandang orang sekitar "wuih kerja kantoran, orang mapan, dan sbgnya". apalagi sok Borjuis. Padahal kerjaanku yg sebagai seorang desainer di perusahaan EO (Event Organizer) g butuh pakaian seperti itu. (Kecuali pas lagi meeting sama klien sih, itupun g lebih karena fungsi pencitraan dikit ke klien, hehe). yg penting g nyalahin norma agama, bersih, suci, nyaman dan aman dipakai kerja dan gak bau.

kalo kita masih terlalu pusing dengan busana kita agar terlihat lebih dari apa yang kita perlukan, apalagi lebih dari apa yang kita punya, apa itu bukannya bibit2 hedonis dalam diri kita?

cb deh kita tengok tokoh2 besar yang berpenampilan sederhana,

steve jobs pun selalu tampil sederhana, terlihat jarang sekali menggunakan kemeja, tapi peforma kerjanya? bisa luar biasa. karena yang bekerja otaknya, bukan sekedar memusingkan kakinya yang musti dibalut sepatu mengkilat bak eksmud kata anak2 di iklan seluler.

beda mungkin kalo tentara, gak pake sepatu ya bahaya, kalo perang nginjek duri gmn? hehe
Beda cerita jg kalo menjadi staf di perusahaan yang stafnya berjumlah ribuan (pabrik rokok misal), sehingga membutuhkan seragam agar mudah manajemen mengenali setiap personalnya. itu fungsi identitas. walaupun berseragampun tentunya seragamnya juga musti sesuai kebutuhan. pernah pengalaman masuk dapur redaksinya deteksi jawa pos. sungguh diluar dugaan, seragamnya t-shirt nan trendy, cocok sih, apalagi kerjanya di surabaya yang panasnya hmmm... nikmat tiada tara. hahaha





Pernah baca berita g tentang insinyur pertanian yang ketika kunjungan ke Indonesia kaget lihat insinyur pertanian yg dari indonesia malah pakai pakaian resmi? sedangkan Insinyur yg dr jepang udah ready pake kostum buat nyemplung ke sawah.

Di luar sana masih banyak lagi tokoh lainnya yang selalu tampil sederhana namun dengan performa yang luar biasa. apapun pakaian kita, yang penting sesuai dengan performa profesi anda dalam bermasyarakat.



Ajining Raga Saka Busana (Dihormati & dihargainya Raga karena Busananya)
& Ajining Jiwa Saka Tata Krama, (Dihormati dan dihargainya Jiwa karena Tata Krama / Perilakunya.
Berpenampilan layak sesuai fungsi dan kebutuhan, sehingga sesuai pula dengan apa yang dilakukan dan dihasilkan, dengan demikian seseorang dihormati bukan karena sekedar tampilan yang mentereng. tp secara keseluruhan.
plus Ajining Makarya Saka Halal lan Sembada, (dihormati karena sungguh2 dan bertanggung jawab pada pekerjaan yang baik dan halal.)
gak salah kok kita pake jas, kemeja, sepatu kulit, dan busana elegant yang lainnya. yang penting gak berlebihan dan pada tempatnya.