Senin, 03 Juni 2013

TULISAN ANALISA PENDAPATAN NASIONAL ( SOFTSKILL )

MATERI TEORI ORGANISASI UMUM 2




NAMA                        : RAENGGA SUPI
NPM                          : 15111742
KELAS                       : 2 KA 36
MATA KULIAH             : TEORI ORGANISASI UMUM 2
DOSEN                      : ZAINUDDIN AL BUNJARI





A.  ANALISA PENDAPATAN NASIONAL
Tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi ( economic growth ) dapat diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional ( produksi nasional ) pada periode tertentu. Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional ( national income ) ini merupakan gambaran dari aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu.

Analisa pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana 2 sektor
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor adalah(Produk Nasional Neto - pajak tak langsung + subsidi ). Hasil inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara
.Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal , yaitu
a.  Upah atau gaji yang  diberikan kepada buruh atau karyawan
b.  Pendapatan dari seseorang yang melakukan bisnis individu baik berupa jasa atau barang (bukan perusahaan)
c.  Keuntungan perusahaan
d.  Pendapatan bunga selisih dari perusahaan
e.  Pendapatan sewa
 Model analisis dengan variable investasi tabungan
 Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan
Model Analisis dengan variabel investasi tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi, atau dengan kata lain merupakan pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal.
Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah mencari keuntungan di kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik.
Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
 Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya;
ü
 Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah;
ü
 Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
ü
 Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
ü
Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :
• data Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan [lihat tabel III dan III.1]
• Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan.
Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan untuk lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka seyogyanya data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh B.P.S. perlu diperbaiki.

Hubungan antara Pertumbuhan ekonomi , inflasi, dan pengangguran
Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neracapembayaran. Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umumyang berlangsung terus menerus.



Ada tiga jenis inflasi yaitu:
1)      inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
2)      inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
3)      inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).

Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran



Tidak ada komentar:

Posting Komentar