MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM (soft skill)
Nama : Raengga Supi ( 15111742 )
Kelas : 2 KA 36
Mata Kuliah : Teori Organisasi Umum 1
Dosen : Christera Kuswahyu Indira
PTA 2012 – 2013
UNIVERSITAS GUNADARMA
TEORI ORGANISASI UMUM 1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR.WB,
Sebelumnya saya berterima kasih kepada ibu dosen Christera yang telah memberikan saya ilmu tentang mata kuliah teori organisasi umum yang dapat menjadikan saya mengerti / memahami apakah itu organisasi,
Dalam kesempatan kali ini saya akan membuat makalah tentang HUBUNGAN KEPEMIMPINAN,KOMUNIKASI,MOTIVASI,KONFLIK, DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Yang menjadi tugas saya dalam mata kuliah kali ini, saya berharap ibu dosen dapat memaklumi segala kekurangan dan kecacatan yang tedapat pada makalah yang saya buat ini,
Saya berharap makalah yang telah saya buat ini tidak hanya dapat di baca oleh ibu dosen, tetapi dapat di baca oleh mahasiswa dan seluruh lapisan masyarakat yang berguna untuk menambah wawasan kita agar dapat memahami lebih spesifik lagi apa itu HUBUNGAN KEPEMIMPINAN,KOMUNIKASI,MOTIVASI,KONFLIK, DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN..
PENYUSUN
RAENGGA SUPI
PENDAHULUAN
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan kepada anda tentang HUBUNGAN KEPEMIMPINAN,KOMUNIKASI,MOTIVASI,KONFLIK, DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN secara terperinci, mulai dari TEORI, ISI, dan KESIMPULAN dengan materi-materi yang sudah saya kumpulkan dari berbagai media.
Pada jaman modern ini telah banyak perusahaan yang membutuhkan banyak sekali karyawan – karyawan untuk dapat bekerja di dalam perusahaan mereka agar perusahaan tersebut dapat berjalan,berkembang, dan maju dengan adanya karyawan atau pekerja.
Biasanya sebuah perusahaan akan membuka lapangan pekerjaan jika suatu saat mereka sedang membutuhkan karyawan untuk bekerja kepada perusahaan tersebut, akan etapi perusahaan pasti akan memilah-milah kembali para calon pegawai nya supaya mereka mendapatkan karyawan yang terbaik dari yang terbaik.
Setelah para karyawan nya pun dapat diterima dalam perusahaan tersebut, pasti lah mereka akan berbaur kepada para karyawan lain guna mempererat hubungan mereka satu dengan yang lainya.
Berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut mengenai HUBUNGAN KEPEMIMPINAN,KOMUNIKASI,MOTIVASI,KONFLIK, DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN yang akan kita bahas selanjutnya.
BAB 1
Teori Kepemimpinan
GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
TEORI KOMUNIKASI
Teori Humanisme
Teori ini muncul diilhami oleh perkembangan dalam psikologi yaitu psikologi Humanisme. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh McNeil (1977) “In many instances, communicative language programmes have incorporated educational phylosophies based on humanistic psikology or view which in the context of goals for other subject areas has been called ‘the humanistic curriculum”
Teori humanisme dalam pengajaran bahasa pernah diimplementasikan dalam sebuah kurikulum pengajaran bahasa dengan istilah Humanistic curriculum yang diterapkan di Amerika utara di akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kurikulum ini menekankan pada pembagian pengawasan dan tanggungjawab bersama antar seluruh siswa didik. Humanistic curiculum menekankan pada pola pikir, perasaan dan tingkah laku siswa dengan menghubungkan materi yang diajarkan pada kebutuhan dasar dan kebutuhan hidup siswa. Teori ini menganggap bahwa setiap siswa sebagai objek pembelajaran memiliki alasan yang berbeda dalam mempelajari bahasa.
Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah masyarakat. The deepest goal or purpose is to develop the whole persons within a human society. (McNeil,1977)
TEORI MOTIVASI
Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.
Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.
Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :
- Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;
- Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
- Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.
TEORI KONFLIK
Teori Konflik Ibn Khaldun
Nama lengkapnya adalah Abu Zaid ‘Abdal Rahman Ibn Khaldun, dilahirkan di Tunisia pada tahun 1332. Ibn Khaldun dipandang sebagai sosiolog sejati. Hal ini didasarkan pada pernyataannya tentang beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan peristiwa-peristiwa social dan peristiwa-peristiwa sejarah.
Factor yang menyebabkan bersatunya manusia dalam suku-suku, Negara dan sebagainya adalah rasa solidaritas atau hubungan antar masyarakat sebagai hasil peniruan dan pembauran. Menurutnya, factor-faktor inilah yang menyebabkan adanya ikatan dan usha-usaha atau kegiatan-kegiatan bersama yang terjadi antar-manusia. Sehingga kemudian dikenal inti dari konsepsi sosiologi Ibn Khaldun adalah dengan istilah “solidaritas social” atau ashabiyah.
TEORI PENGEMBANGAN KARIER
Dalam teori ini seorang individu / pegawai akan ber revolusi untuk menjadikan dirinya sendiri pegawai yang memiliki kualiatas yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Teori ini juga mencerminkan perubahan seorang pegawai untuk dapat bertahan dari persaingan kerja agar ia dapat selalu bertahan dan memungkinkan dirinya untuk menaikan pangkat dan jabatan dalam suatu perusahaan
7
BAB 2
ISI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Isi dari kepemimpinan terhadap kinerja karyawan terbagi menjadi beberapa dimensi, yang pertama akan saya terangkan ialah kepemimpinan yang tidak menghargai segala pendapat dari pegawai nya , dalam perusahaan jaman sekarang masih banyak para pemimpin yang hanya memandang sebelah mata dari kemampuan yang dimiliki bawahanya
Jika di lihat dari gaya kepemimpinan Otoriter Tanpa di sadari para bawahanya tersebut pasti akan memiliki jarak dan batasan terhadap pemimpin yang memiliki sifat seperti ini, biasanya para pemimpin akan berkata seperti ini “ tau apa kamu ini? “. Dan setiap pemikiran yang dimiliki oleh bawahanya tidak akan di dengarkan sama sekali.
ISI KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Isi dari komunikasi terhadap kinerja karyawan merupakan hubungan dalam arti pendekatan seorang karyawan yang memungkinkan keharmonisan terhadap para pegawai nya, hal ini dapat mempererat hubungan antara pegawai nya karena dalam suatu perusahan dibutuhkan kerjasama yang solid dan kokoh agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai.
Dalam teori HUMANISME di terangkan bahwa seorang manusia tidak akan dapat hidup tanpa saling bersosialisasi dan berorganisasi dengan orang sekitarnya. Di karenakan manusia ialah makhluk sosial maka komunikasi sangat di perlukan dalam perusahaan yang berguna untuk mempererat hubungan antar pegawai.
ISI MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Isi dari motivasi terhadap kinerja karyawan merupakan hubungan dalam arti meningkatkan kinerja suatu pegawai untuk meningkatkan kualitas & kuantitas dari seorang pegawai yang nanti nya akan meningkatkan kualitas dari seorang pegawai.
Dalam teori Abraham M.maslow menjelaskan bahwa setiap individu pasti akan memiliki pemikiran untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik, disini jika kita terapkan terhadap kinerja karyawan maka kita akan mendapatkan sebuah tantangan untuk meninkatkan kemampuan individual kita yang nanti nya akan berguana di masa mendatang.
ISI KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Isi dari konflik terhadap kinerja karyawan merupakan hubungan antara beberapa karyawan yang sebelumnya memiliki hubungan yang harmonis, akan tetapi seiring berkembangnya jaman maka lama kelamaan kondisi hubungan mereka akan berubah, perubahan yang dapat di alami oleh revolusi jaman ini yang akan memicu konflik antar pegawai.
Seperti yang di jelaskan dalam teori Ibn Khaldun Dalam hal ini pegawai akan melakukan konflik yang dapat diterima oleh pegawai lain dan juga tidak dapat diterima oleh pegawai lain, dalam hal ini jika perubahan tersebut tidak dapat menemukan titik tengah, maka beberapa hal dapat saja terjadi. Seperti gengsi antar pegawai yang di awali dari munculnya konflik itu sendiri.
ISI PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Isi dari pengembangan kinerja terhadap kinerja karyawan merupakan hubungan diaman seorang karyawan yang telah meintih di dunia kerja yang memulai segala sesuatu pekerjaanya dari nol akan merasa bahwa ia harus memiliki potensi yang unggul guna menjadi pegawai yang terbaik,
Dalam teori tersebut dikatakan bahwa seorang pegawai lama kelamaan akan belajar dari segala sesuatu yang ia anggap penting untuk menjadikan batu loncatan suapaya ia dapat mengembangkan karier nya di dunia kerja. Dan tidak akan tersisih dari para pesainga nya yang akan selalu berusaha untuk menggeser pekerjaan seorang karyawan.
BAB 3
KESIMPULAN
· Dari seluruh teori yang telah di bahas, maka di dalam dunia kerja akan timbul suatu pemikiran bagi setiap karyawan untuk dapat menjadikan dirinya unggul dari pada karyawan lainya.
· Teori pun mengatakan bahwa manusia ialah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Begitu halnya dengan pegawai yang tidak akan mampu bertahan dalam dunia kerja tanpa adanya sosialisasi dengan karyawan lain.
· Dengan penjelasan dari beberapa teori yang di bahas tersebut menyatakan pula bahwa seorang pegawai pasti akan menemukan jati diri nya sendiri di saat konflik dalam dunia kerja menjadi menantang.
· Dari isi yang telah saya buat, dapat diakatan bahwa seluruh manusia akan dapat bertahan dalam dunia kerja jika saja mereka dapat mau memotivasi kan diri mereka sendiri supaya mereka dapat bertahan dari rintangan – rintangan yang di hadapi dalam dunia kerja.
· Selain dari isi yang di sampaikan di atas, kita tahu bahwa manusia lama kelamaan akan dapat berfikir dimana seharusnya ia dapat bertahan dalam dunia kerja, lalu dia akan dengan sendirinya menentukan batasan – batasan dari konflik yang telah diterapkan oleh para karyawan lainya.
· Dan yang terakahir di jelaskan bahwa manusia akan mengalami revolusi dimana di masa yang akan datang para karyawan akan semakin matang pola pemikiranya, sikap kedewasaanya, dan ia akan melakakukan pengembangan karier yang nanti dapat membantu para karyawan bertahan di masa mendatang.